AbahGuru Sekumpul Martapura Semoga segala amal baik dan karya ibadah dari Ayahanda Guru dalam memberikan bimbingan keilmuan dan tuntunan amaliyah senantiasa menjadi amal jariyah yang senantiasa mengalir di hadhratNYA.. Wasiat Tuan Guru K.H. M. Zaini Abdul Ghoni 1. Menghormati ulama dan orang tua,
Dilihat 45,537 Artikel Eksklusif Oleh H Derajat amalannya diijazahkan oleh Abah Guru Sekumpul yang diterima dari Habib Abdullah Al Aidrus putra Habib Sakran yang terkenal karena kewaliannya. Inilah amalannya Ya Quddus Ya Quddus A’thinil fulus, fa man aadanii fahuwa manfus berkat Habib Abdullah Alaydrus dibaca 11 kali “Wahai Yang Maha Suci, Wahai Yang Maha Suci berilah aku uang, siapapun yang memusuhiku matikanlah, berkah dari Habib Abdullah Alaydrus” Inilah sebuah amalan yang menjadi wirid harian para Wali Allah yang sangat terkenal karena kesholehannya dan akhlaknya yang mulia. Semoga dengan kita menyebarkan ajaran Wali-wali Allah insya Allah kita akan menjadi umat yang dekat dengan Allah dan RasulNya. Aamiin. Mari peduli Umat Mari Peduli Sesama dengan perbuatan amal sholeh.
NasehatGuru Sekumpul agar kuat ketika berpuasa di Bulan Ramadan. Dalam berpuasa pasti kita akan merasakan lapar dan haus namanya juga puasa, Lalu apakah ada amalan atau bacaan yang dapat mencegah kita dari keha. Dalam berpuasa pasti kita akan merasakan lapar dan haus namanya juga puasa, Lalu apakah ada amalan atau bacaan yang - Abah Guru Sekumpul atau nama aslinya Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari, adalah salah seorang ulama yang populer di Kalimantan. Ia lahir pada 11 Februari 1942 atau 27 Muharram 1361 H di desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar. Ayahnya bernama Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman, sedangkan ibunya bernama Hj. Masliah binti H. Mulia bin Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari. Adapun silsilahnya adalah Muhammad Zaini bin Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah al-Banjari. Baca juga Kyai Tapa, Adik Sultan Banten yang Memberontak terhadap VOCPendidikan Ketika kecil, Abah Guru Sekumpul selalu dekat dengan ayah dan neneknya, yang selalu menanamkan kedisiplinan dalam pendidikan tauhid dan akhlak serta belajar membaca Al Quran. Semenjak kecil ia sudah digembleng orang tua untuk mengabdi kepada ilmu pengetahuan dan ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama. Selain nenek dan ayahnya, Abah Guru Sekumpul juga mendapat didikan dari pamannya, Syekh Seman Mulia. Pamannya mendidik baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Guru Seman pula yang mengajak Abah Guru Sekumpul mendatangi tokoh Islam terkenal di bidangnya baik di Kalimantan Selatan maupun di Jawa. Salah satu contohnya, Guru Seman mengajak Abah Guru Sekumpul belajar kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani, yang terkenal dalam bidang hadis dan tafsir.

KaromahAbah Guru Sekumpul Muda, Tuan Guru Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al Banjari atau biasa dikenal Abah Guru Sekumpul. Amalan Sholawat Pohon Uang, Agar Selalu Dikejar-kejar Uang, Mudah Tanpa Ribet Jumat, 29 Juli 2022 | 21:15 WIB.

Perjalanan Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau yang lebih dikenal dengan sebutan Guru Sekumpul, selama menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kalimantan Selatan, sungguh sangat mengharukan. Guru Sekumpul dulu hanya berasal dari keluarga yang miskin, bahkan saat masih kecil, dia hanya memiliki satu sarung yang dapat dipakai untuk sekolah. MARTAPURA, – Kisah perjalanan semasa kecil sekolah di Ponpes Darussalam ini pernah diceritakan langsung oleh Guru Sekumpul dalam pengajian rutin di Komplek Ar Raudhah Sekumpul. Kemudian kisah tersebut beredar di kalangan masyarakat Kota Martapura khususnya hingga sekarang. Guru Sekumpul dalam pengajian rutin mengisahkan, semasa kecil, sebelum memutuskan masuk sekolah ke Ponpes Darussalam, dia juga sempat diajari oleh ayah kandungnya, Syekh Abdul Ghani untuk bekerja. Syekh Muhammad Zaini Ingin Sekolah Namun tidak berlangsung lama, Tuan Guru Semman Mulia yang tidak lain pamannya sendiri, datang dari Makkah, kemudian menemui ibu kandung Syekh Muhammad Zaini yang bernama Hj Masliah. Lalu menanyakan pekerjaan yang dilakukan Syekh Abdul Ghani kecil. Kemudian Hj Masliah menjawab, “separuh waktu belajar bekerja, dan separuh waktu lagi sekolah.” BACA JUGA ; 3 Amalan Ramadhan Guru Sekumpul VIDEO Kemudian Tuan Guru Semman Mulia memberikan perumpamaan, bahwa botol yang berisi garam itu pada bagian atas kecil, kemudian bagian tengah dan bawah besar. Jadi, garam tidak bisa dimasukkan ke dalam botol dengan jumlah yang banyak, melainkan sedikit demi sedikit. “Kananak ini Syekh Muhammad Zaini kecil, kada sanggup dunia dan akherat dikumpulkan seharian semalaman, lucung…bahasa wayahini lucung,” ungkap Guru Sekumpul menirukan ucapan Tuan Guru Semman Mulia kala itu. Tuan Guru Semman Mulia memberikan pertimbangan agar menanyakan keinginan Syekh Muhammad Zaini kecil, agar memilih salah satu keinginan, apakah berdagang atau hanya sekolah. Kala itu, Tuan Guru Semman Mulia menyarankan Syekh Abdul Ghani atau istrinya langsung menanyakan kepada Syekh Muhammad Zaini kecil. Namun, baik Syekh Abdul Ghani maupun istrinya tidak ingin menanyakan secara langsung, karena khawatir Syekh Muhammad Zaini tidak dapat memenuhi keinginan kedua orang tuanya, sehingga durhaka. BACA JUGA ; Guru Sekumpul dan Guru Zuhdi; di Antara Kemuliaan Shalawat Atas Rasulullah Namun akhirnya, pertanyaan itu disampaikan nenek dari Syekh Muhammad Zaini kecil yang bernama Salbiah. “Arwah nini nenek betakun, ikam cu…handak sekolah kah atau begawi?” kenang Guru Sekumpul. Lalu Syekh Muhammad Zaini menjawab, hanya ingin sekolah. Kemudian Syekh Abdul Ghani menyampaikan, kalau memang ingin sekolah, keadaan kita seperti ini adanya, sarung untuk sekolah yang dimiliki hanya satu lembar. “Duduk di depan pintu, kalau sarung ditiup angin, tersibak sarung, karena tidak memakai celana. Sampai kawan bersuara yang di samping, siapa yang kawin dengan Ijai Guru Sekumpul sangat beruntung. Aku malu aja, cuman memang kada punya, orang lain memakai celana, aku kada kawa tidak bisa,” ungkapnya dengan nada guyon. Apabila masuk ke dalam kelas, kenang Guru Sekumpul, teman-temannya sering menutup hidung, karena pakaiannya bau. Tetapi karena memang bau, dirinya tidak marah. Baju yang dimiliki cuma satu lembar di badan, tidak disertai baju kaos di bagian dalam sebagai pelapis. Sehingga tatkala ketiak berkeringat, menebarkan aroma yang tidak sedap. Sekolah Hanya Minum Air Putih Bukan cuma itu, kisahnya, Syekh Muhammad Zaini kecil semasa sekolah tidak pernah duduk di warung, karena tidak mempunyai uang. “Jadi di rumah minum air putih hangat lalu berangkat ke sekolah, kemudian jam WITA saat istirahat pulang lagi ke rumah minum air putih, setelah itu pukul 12 siang singgah ke masjid. Pulang ke rumah, lanjut dia, ayahnya Syekh Abdul Ghani datang ke rumah membawa satu bungkus nasi kuning. “Seperempat nasi untuk ayah, seperempat untuk uma ibu, seperempat untuk aku, seperempat untuk umanya Haji Ahmad saudara Syekh Muhammad Zaini, itu aja siang. Sisanya minum aja, puluhan tahun seperti itu,” katanya. Sengaja Tidak Dinaikkan Kelas Cerita lain juga disampaikan Syekh Muhammad Zaini, dia mengetahui perbincangan gurunya Tuan Guru Salman Jalil dan Tuan Guru Semman Mulia, yang menyatakan, “tidak ada riwayat orang kaya itu alim, yang biasa itu orang alim itu susah,” katanya. Dikatakan, usia 7 tahun dia sekolah agama di kampung selama 2 tahun, kemudian masuk sekolah di Ponpes Darussalam pada tingkatan Ibtidaiyah selama 6 tahun. Berikutnya naik ke Tsnawaiyah kelas 1, begitu mau naik ke kelas 2, ujar Tuan Guru Semman Mulia kepada Tuan Guru Salman Jalil, “jangan dinaikkan ke kelas dua, alasannya belum hapal alfiah.” BACA JUGA; Daftar Ulama Tanah Banjar, Guru Sekumpul adalah Wali Kutub Rupanya Tuan Guru Semman Mulia kasihan dengan Syekh Muhammad Zaini, sehingga mendoakan setiap malam saat Sholat Tahajjud. “Nah sejak itulah, Allah Taala membukakan aku, Allah Taala Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, tidak ada lagi terlindung di langit maupun di bumi dan isi keduanya, seakan-akan aku melihat dan mengetahui, seakan-akan, berkat Guru Semman,” pungkas Guru Sekumpul.sir

BERTAMUKE SEKUMPUL. Cover Belakang. Inilah buku tentang Sekumpul yang pertama kali ditulis dan diterbitkan. Buku eksklusif ini menceritakan perjalanan karier seorang mantan wartawan asal Martapura yang mengikuti kunjungan tamu ke kediaman KH Muhammad Zaini Abdul Ghani dalam rentang 1999-2001. Presiden, wakil presiden, menteri, kapolri, ketua umum
Tidak lama lagi seluruh umat muslim akan memasuki bulan suci Ramadan 1442 hijriah. Nah, semasa hidup, tokoh ulama kharismatik yang sangat berpengaruh di Kalimantan Selatan, Syekh Maulana Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau biasa disebut Abah Guru Sekumpul berpesan, bacalah beberapa amalan saat memasuki bulan suci Ramadan. Abah Guru Sekumpul, Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani maupun Tuan Guru Bangil, Syekh Syarwani Abdan pernah berkata,”Siapa saja yang membaca Surah Al-Fath Innaa Fatahnaa dari ayat pertama sampai habis sebanyak 3x di awal malam bulan Ramadan 1 Ramadhan, insya Allah dipeliharakan Allah ta’ala dari bala musibah selama 1 Tahun di tahun itu dan Allah meluaskan rezkinya serta Allah berikan ketenangan dalam hidup”. Demikian dikutip dari Abah Guru Zaini Sekumpul juga berkata, “Lamun nyawa nang’ae bulan puasa itu supaya kada marasa kahausan, imbah sahur ambil banyu putih sacangkir lalu baca surah al-Kautsar 7x, tiupkan ka banyu putih tadi lalu minum banyunya bagiakan lawan kulawarga atau lawan anak bini, fadhilatnya insya Allah kada marasa haus mulai sahur sampai handak babuka, karna minum banyu tadi sama lawan minum talaga Kautsar kada marasa haus. Unda dipadahi Guru Bangil nang kaitu jua guru bangil manggawi.” “Kalau kamu ingin pada bulan puasa tidak merasa kehausan, setelah sahur ambil secangkir air putih lalu baca surah al-Kautsar 7x, kemudian tiupkan ke air tersebut. Minum air tersebut dan bagikan kepada keluarga anak, istri. Fadhilahnya insya Allah tidak merasa haus mulai sahur sampai hendak berbuka karena minum air tersebut sama dengan minum telaga Kautsar. Saya diajari Guru Bangil, dan Beliau pun mengamalkannya”. Dalam kitab Imdad ditulis bahwa salah satu doa Abah Guru Sekumpul sehabis sholat witir adalah membaca laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil arsyil azhiim. Fadhilahnya, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas sebuah hadits, “Barangsiapa mengucapkan “laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil arsyil azhiim wal hamdu lillahi robbil alamin” sebanyak tiga kali, ia seperti orang yang mendapatkan Lailatul Qadar. Maksudnya, barangsiapa mengucapkan kalimat tersebut pada malam yang diduganya Lailatul Qadar padahal malam itu bukan Lailatul Qadar dan ia melakukan amal solih pada malam itu maka nilai amalnya sama seperti bila dilakukan pada Lailatul Qadar. لا إله إﻻ الله الحليم الكريم سبحان رب السموات السبع و رب العرش العظيم والحمد لله رب العالمين Laa ilaaha illallaahul haliimul kariim, subhaana rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil arsyil azhiim wal hamdu lillahi robbil alamin. Artinya Tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha Suci Tuhan tujuh lapis langit dan Tuhan Arsy yang agung. Mudah-mudahan kita dapat mengamalkannya, berkat Rasulullah, berkat Auliya Allah, Guru-guru kita dan orang-orang sholeh mudah-mudahan dosa-dosa kita diampuni Allah. Dikabulkan segala hajat, dipanjangkan umur, dimurahkan rezeki yang barokah, mati husnul khotimah masuk surga bighoiri hisab. ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﻳﺎ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﺍَﻟﻠﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﷺ

GuruZuhdi sering disebut-sebut sebagai murid kesayangan dan penerus Guru Sekumpul. Pengaruh Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul sangat membekas dalam kepribadian Guru Zuhdi. Al-Fatihah untuk Guru Zuhdi, semoga amal jariyah beliau diterima dan ditempatkan di sisi Allah SWT. [MZ] Home » Mengenang Tuan

GuruSekumpul meninggal pada hari Rabu, tanggal 10 Agustus 2005, sekitar pukul 05.10 pagi. Beliau meninggal pada usia 63 tahun. Guru Sekumpul meninggal karena penyakit gagal ginjal. Beliau dimakamkan di belakang moshala Ar-Raudhah yang selama ini dijadikan tempat pengajian Guru Sekumpul. Beberapaamalan penduduk surga di dunia secara terperinci : 1. Bertobat dan memohon ampunan kepada Allah kdari seluruh dosa dan kesalahan. Senang bersedekah, mampu menahan amarah serta memiliki sifat pemaaf. Dari Tuan Guru H.Ijai Guru Sekumpul, Sebelum mengenal Allah.SWT akan Tuhan seru sekalian alam terkecuali lebih dahulu AbahGuru sekumpul mewariskan kepada pecinta (Muhibbin) dan murid murid beliau amaliah amaliah yang menjadi amalan setiap hari sehingga sela Guru Sekumpul - Kitab kitab yang diajarkan beliau Berikut Kitab-kitab yang pernah diajarkan yang Mulia Abah Guru Sekumpul , kitab-kitab tersebut karya para ulama salafus sholih yang semuany 6Fwq.
  • d94045tn3p.pages.dev/172
  • d94045tn3p.pages.dev/70
  • d94045tn3p.pages.dev/415
  • d94045tn3p.pages.dev/357
  • d94045tn3p.pages.dev/415
  • d94045tn3p.pages.dev/351
  • d94045tn3p.pages.dev/203
  • d94045tn3p.pages.dev/306
  • amalan tuan guru sekumpul